Senin, 26 Desember 2011

Senin, 26 Desember 2011

Stronghold Crusader Extreme Full RIP



Remo-XP.com - Stronghold Crusader Extreme merupakan versi update dari Stronghold expansion 2001 oleh Firefly Studios. Stronghold Crusader Extreme memiliki setting permainan pada perang salib. Stronghold Crusader Ekstrim memiliki penambahan pasukan yang lebih besar dari 10.000 pria, bangunan baru dan misi.
Stronghold Crusader Extreme
Stronghold Crusader Extreme
Requirement :
  • Operating System: Windows 2000/XP/Vista
  • Processor: Pentium® III 500 mhz (1 ghz Recommend)
  • Memory: 128MB (256MB recommended for multiplayer)
  • Hard Drive: 850MB
  • Video: 4MB DirectX 8.1 Compatible
  • Sound: DirectX 8.1 Compatible
Cara install :
Tinggal jalankan aja (klik 2x) setup.bat, dan biarkan proses nya bekerja hingga selesai. Tested n worked on windows 7 by me.


Password : www.remo-xp.com

0 komentar

Jumat, 23 Desember 2011

Jumat, 23 Desember 2011

Pelabuhan Ratu

0 komentar

Rumah merah

RUMAH MERAH.......

0 komentar

Minggu, 08 Agustus 2010

PERNIKAHAN DI PUNCAK GUNUNG GEDE

Minggu, 08 Agustus 2010
MANTABBBB...
Itu kata pertama yg gw ucapin ketika denger bang yana ngomong " gw pengen akad nikah d gede nech"
langsung gw ngajuin diri buat d taro di seksi perlengkapan,persiapan pun gw lakuin....
hari pun berganti mendekati hari H yaitu tanggal 29 Juni 2010...
tim perlenkapan berangkat dluan untuk menyiapkan tenaga karena kami jalan lebih dulu untuk mempersiapkan tempat dan perlengkapan..kami tiba di villa abadi sekitar pukul 16.00 WIB..kami pun istirahat dan membicaran planning untuk nanti pagi hari,setelah selesai kami pun tidur.
pukul 01.30 WIB tanggal 30 Juni 2010 kamipun berangkat menuju mang idris (sesepuh di desa gunung putri) untuk mengambil perlengkapan yg di titipkan untuk di bawa,kami pun sampai,kami sempat menunggu penghuni rumah untuk membuka pintu sekitar 1 jam kami menunggu kami pun bertemu dengan pemilik rumah.
dan sebelum kami berangkat kami bercengkjrama dengan porter yg akan membawa sebagian perlengkapan kami. setelah selesai kami berangkat, sempat ada kendala di perjalanan. teman satu angkatan gw sakit kami memutuskan untuk istirahat karena sudah begitu lama menunggu tim pun di bagi 2. 2 orang naek dluan dan gw menunggu tmen gw yg sakit,saking kelamaan nunggu gw akhirnya ikut tidur, setelah kami bangun dan siap2 gw lansung meluncur untuk menuju Surya Kencana.setelah 8 jam perjalan gw ber2 sampe di tujuan. di sana sudah berdiri tenda tenda di tempat dmn pesrta akan menginap disana sudah ada tman gw yg jalan duluan bersama porter yg sedang mensirikan sisa tenda yg belum berdiri.gw sampe dluan karena tmen gw yg sakit membawa Duran (seekor anjing). gw lansung sigap membantu mendirikan tenda.gk lama peserta beserta keluarga pun tiba di camp.persiapan makn malam pun di buat.setelah selesai memasak kami semua di kejutkan oleh porter2 yg meminta pulang dengan alasan tidak di kasih makan padahal masakan baru selesai setelah bernegosiasi porter tersebut tetap kukuh dengan alasannya.ya sudahlah (ky lagu bondan..hehehe).



malam pun tiba kami tim perlengkapan breafing untuk mempersiapkan peralatan untuk esok pagi.setelah itu kami pun tidur untuk mengisi tenaga untuk esok hari. pagi pun menyambut dengan hangat, setelah sarapan,kami semua berangkat menuju puncak gede diawali dengan berdoa bersama.setelah selama 1 jam perjalanan kami tim perlengkapan sampai dan langsung menyiapkan tempat,peralatan dan konsumsi.Tamu,keluarga,penghulu dan mempelai telah tiba setelah persiapan pengantin selesai akad nikah pun berlansung,ternyata banyak photografer dadakan di puncak gede selama acara akad nikah berlansung...hahahaha.setelah selesai akad nikah kami semua berfoto bersama pengantin sdr YANA MAULANA.SH ,MH.  dan sdri DIAN MARDIYANAH, SE.akhirnya kamipun turun kembali menuju Surya Kencana untuk persiapan pulang menuju villa abadi di desa gunung putri.persiapan dan makan siang pun selesai kami semua langsung pulang dengan sedikit beban lebih di karanakan porter2 yg kami sewa pulang lebih dahulu..selama 6 jam perjalanan turun kami pun sampai di base camp GPO dan melapor mobil sudah menunggu untuk mengantar kami ke villa.akhirnya sampai juga di villa kami semua lansung menyerbu makanan yang sudah di siapkan..
setelah selesai sebagian ad yg mandi,tidur,dan ngeosip ..hahahahaha.

pagi pun menjelang kami semua mempersiapkan perlrngkapan tuk menuju pulang dengan di lanjutkan makan pagi, di sela - sela acara resepsi kami panitia dan tamu berpamitan untuk pulang ke jakarta.kami pulang dengan rasa puas meski ad sedikit kendala di porter (maaf ya pak bkn'y kami belum ngasih mkn tpi mang baru mteng tuch msakan...hehehehe).setelah 6 jam perjalan akhirnyaaaa kami tiba di kampus tercinta (Universitas Jayabaya) setelah perlengkapan kami turunkan dari mobil,tamu undangan ( temen2 MAPALA dan FREELANS) berpamitan untuk pulang.meski acara telah selesai msh ad PR satu lagi (NYUCI AlAT)...

0 komentar

Kamis, 29 Juli 2010

Kata - kata mutiara bang iwan...

Kamis, 29 Juli 2010
1.“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”
(Puing – album Sarjana Muda 1981)
2.“Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)
3.”Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album Opini 1982)
4.“Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku – album Sugali 1984)
5.“Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta – album Sugali 1984)
6.“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik – album Sore Tugu Pancoran 1985)
7.“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah – album Ethiopia 1986)
8.“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang – album Ethiopia 1986)
9.“Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya – album Aku Sayang Kamu 1986)
10.“Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam – album Aku Sayang Kamu 1986)
——————————————————–
11.“Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.
(Kota – album Aku Sayang Kamu 1986)
12.“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”.
(Lancar – album Lancar 1987)
13.“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat – album Wakil Rakyat 1987)
14.“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”.
(Nak – album 1910 1988)
15.“Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli – album 1910 1988)
16.“Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.
(Ibu – album 1910 1988)
17.“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam – album 1910 1988)
18.“Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.
(Ada Lagi Yang Mati – album 1910 1988)
19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam – album Mata Dewa 1989)
20.“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona – album Mata Dewa 1989)
——————————————————–
21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”.
(Oh Ya! – album Swami 1989)
22.“Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) – album Swami 1989)
23.“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.
(Condet – album Swami 1989)
24.“Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”.
(Bongkar – album Swami 1989)
25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.
(Bongkar – album Swami 1989)
26.“Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.
(Bongkar – album Swami 1989)
27.“Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”.
(Rajawali – album Kantata Takwa 1990)
28.“Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”.
(Paman Doblang – album Kantata Takwa 1990)
29.“Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”.
(Orang-Orang Kalah – album Kantata Takwa 1990)
30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”.
(Nocturno – album Kantata Takwa 1990)
——————————————————–
31.“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”.
(Kesaksian – album Kantata Takwa 1990)
32.“Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”.
(Kantata Takwa – album Kantata Takwa 1990)
33.“Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”.
(Gelisah – album Kantata Takwa 1990)
34.“Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”.
(Air Mata – album Kantata Takwa 1990)
35.“Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”.
(Untuk Bram – album Cikal 1991)
36.“Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”.
(Pulang Kerja – album Cikal 1991)
37.“Dimana kehidupan disitulah jawaban”.
(Alam Malam – album Cikal 1991)
38.“Ada dan tak ada nyatanya ada”.
(Ada – album Cikal 1991)
39.“Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”.
(Nyanyian Jiwa – album Swami Il 1991)
40.“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”.
(Hio – album Swami Il 1991)
——————————————————–
41.“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata – album Belum Ada Judul 1992)
42.“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.
(Besar Dan Kecil – album Belum Ada Judul 1992)
43.“Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.
(Aku Disini – album Belum Ada Judul 1992)
44.“Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.
(Lagu Satu – album Hijau 1992)
45.“Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”.
(Lagu Dua – album Hijau 1992)
46.“Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”.
(Lagu Tiga – album Hijau 1992)
47.“Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?”
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
48.“Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”.
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
49.“Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”.
(Lagu Lima – album Hijau 1992)
50.“Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami – album Dalbo 1993)
——————————————————–
51.“Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”.
(Hura Hura Huru Hara – album Dalbo 1993)
52.“Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”.
(Hua Ha Ha – album Dalbo 1993)
53.“Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?”
(Terminal – single 1994)
54.“Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”.
(Satu Satu – album Orang Gila 1994)
55.“Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
56.“Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album Orang Gila 1994)
57.“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”.
(Doa Dalam Sunyi – album Orang Gila 1994)
58.“Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”.
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
59.“Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”.
(Awang Awang – album Orang Gila 1994)
60.“Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”.
(Nasib Nyamuk – album Anak Wayang 1994)
——————————————————–
61.“Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”.
(Oh – single 1995)
62.“Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”.
(Mata Hati – album Mata Hati 1995)
63.“Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”.
(Lagu Pemanjat – album Lagu Pemanjat 1996)
64.“Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”.
(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)
65.“Berani konsekuen pertanda jantan”.
(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)
66.“Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”.
(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)
67.“Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”.
(Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)
68.“Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”.
(Di Ujung Abad – album Suara Hati 2002)
69.“Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”.
(Dendam Damai – album Suara Hati 2002)
70.“Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”.
(Doa – album Suara Hati 2002)
——————————————————–
71.“Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”.
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
72.“Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”.
(Seperti Matahari – album Suara Hati 2002)
73.“Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”.
(Politik Uang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
74.“Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”.
(Para Tentara – album Manusia Setengah Dewa 2004)
75.“Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”.
(Mungkin – album Manusia Setengah Dewa 2004)
76.“Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
77.“Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album Manusia Setengah Dewa 2004)
78.“Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”.
(Manusia Setengah Dewa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
79.“Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”.
(Desa – album Manusia Setengah Dewa 2004)
80.“Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”.
(Dan Orde Paling Baru – album Manusia Setengah Dewa 2004)
——————————————————–
81.“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”.
(Buktikan – album Manusia Setengah Dewa 2004)
82.“Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”.
(Asik Nggak Asik – album Manusia Setengah Dewa 2004)
83.“Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”.
(17 Juli 1996 – album Manusia Setengah Dewa 2004)
84.“Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”.
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006)
85.“Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”.
(Haruskah Pergi – 2006)
86.“Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”.
(Selancar – 2006)
87.“Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”.
(Rubah – album 50:50 2007)
88.“Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”.
(Pulanglah – album 50:50 2007)
89.“Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”.
(KaSaCiMa – album 50:50 2007)
90.“Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”.
(Ikan-Ikan – album 50:50 2007)
——————————————————–
91.“Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”.
(Cemburu – album 50:50 2007)
92.“Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”.
(Kemarau – uncassette)
93.“Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah”.
(Joned – uncassette)
94.“Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
95.“Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)
96.“Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini”.
(Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)
97.“Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”.
(Nyatakan Saja – uncassette)
98.“Usiamu tak lagi muda untuk terus terusan terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”.
(Merdeka – uncassette)
99.“Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”.
(Luka Lama – uncassette)

0 komentar

Senin, 29 Maret 2010

Senin, 29 Maret 2010
Sungai di Bawah Laut
ini di temukan oleh Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. orang tua ini sudah menyelam di hampir seluruh lautan di dunia,lalu ia buat film dokumenter yang menceritakn keindahan bawah laut.
di temukan Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.

0 komentar

Minggu, 28 Maret 2010

Minggu, 28 Maret 2010
Manusia terpendek di bumi bernama He Pingping asal negeri Cina dengan tinggi 73 Cm telah meninggal dunia, Pingping di awal tahun 2010 lalu masuk dalam daftar Britain’s Guinness World Records di saat umur 21 tahun.

Pingping yang berasal dari negeri Cina ini awalnya mengeluh sakit di bagian dada pada saat pengambilan gambar di sebuah acara televisi local di Roma, Italia. Pingping kemudia di larikan di rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong.
Ia diterima ke rumah sakit pada 13 Maret 2010 di Roma, Italia setelah mengeluh sakit dada. Ia meninggal pada 13 Maret 2010 karena komplikasi jantung. The Guinness World Records editor, Craig Glenday, mengatakan bahwa ia adalah sebuah inspirasi bagi siapa pun karena dianggap berbeda dan sangat luar biasa. Tubuhnya akan dikembalikan ke Cina setelah dokumen sudah siap.

0 komentar

Sabtu, 27 Maret 2010

Sabtu, 27 Maret 2010
Pulau Sempu.

0 komentar

Sabtu, 27 Februari 2010

Sekelumit ttg Sir Edmund Hillary

Sabtu, 27 Februari 2010
WELLINGTON, New Zealand – Sir Edmund Hillary, seorang peternak lebah yang tidak terkenal yang telah mendaki puncak Mount Everest yang membuatnya terkenal sebagai seorang petualang terbesar di abad 20, telah meninggal hari Jum’at (11/01/2008) dalam usia 88 tahun. Orang Zelandia Baru yang ceking yang telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk membantu orang – orang gunung di Nepal yang telah membuatnya terkenal ini lebih memilih dipanggil `Ed’ dan menganggap dirinya sebagai orang biasa dengan kualitas yang biasa saja.
Hillary meninggal di Rumah Sakit Auckland hari Jum’at (11/01/2008) sekitar jam 09.00 waktu setempat atau sekitar jam 03.00 pagi WIB karena serangan jantung, menurut pernyataan dari Badan Keshatan Wilayah Auckland. Meskipun sakit di tahun – tahun terakhir hidupnya, Hillary tetap aktif. Hidupnya penuh ditandai dengan pencapaian – pencapaian besar, petualangan besarnya, penemuannya, kesuka citaan, namun yang paling membuatnya bangga adalah kampanye nya bertahun – tahun untuk membangun sekolah dan klinik kesehatan di Nepal, kampung halaman Tenzing Norgay, pemandu gunung yang mencapai puncak Everest bersamanya pada 29 Mei 1953.
Begitu rendah hatinya beliau sampai beliau baru mengakui jika dia adalah orang yang pertama yang berdiri di puncak Everest jauh setelah sahabatnya Tenzing Norgay meningal dunia. Itupun tanpa menghilangkan peran Tenzing Norgay sebagai orang yang memegang tali pengamannya. Beliau menulis langkah finalnya bersama Tenzing Norgay menjejakkan kaki di puncak Everest sebagai berikut : “Beberapa langkah kaki kami yang letih dan tak ada apa – apa di atas kami selain langit. Tak ada hiasan – hiasan palsu, tak ada puncak yang terakhir. Kami berdiri bersama di puncak. Di sana ada cukup ruang untuk 6 orang . Kami sudah menaklukkan Everest…”
“Kekaguman, keajaiban, kerendahan hati, kebanggaan, keagungan – ini semua adalah emosi yang campur aduk dari manusia pertama yang berdiri di puncak yang tertinggi di bumi, setelah begitu banyak yang lain telah gagal”, kata Hillary.
“Namun reaksi saya yang dominan kelegaan dan terkejut. Lega sebab penderitaan panjang telah berakhir dan sesuatu yang dulunya tidak dapat dicapai manusia, sekarang sudah bisa dicapai. Dan terkejut karena ini semua ini terjadi pada saya, Ed Hillary, seorang peternak lebah, seorang juara di sekolah wilayah Tuakau, namun tak lulus Auckland Grammar (SMU) dan tidak punya pernah kuliah di perguruan tinggi, sekarang telah mencapai puncak Everest. Saya tak sanggup mempercayainya.”
Beliau mengatakan : “Saya lepas masker oksigen saya untuk mengambil beberapa gambar. Tidak cukup hanya sampai di puncak saja. Kami harus kembali dengan membawa bukti. Limabelas menit kemudian kami memulai perjalanan turun. Filosofi hidupnya sangat sederhana : “Petualangan bisa dilakukan oleh orang biasa, seperti saya memandang diri saya,” ucapnya dalam sebuah wawancara di tahun 1975 setelah menulis autobiography-nya, “Tanpa petualangan, Tak ada kemenangan”
Namun Perdana Menteri Selandia Baru, Clark, yang mengumumkan kematiannya, berkata bahwa Hillary adalah orang yang luar biasa. “Sir Ed menggambarkan dirinya seperti orang Selandia Baru kebanyakan dengan kemampuan yang sedang – sedang saja. Pada kenyataannya beliau adalah orang besar. Beliau adalah figure pahlawan yang tidak saja telah menaklukkan Everest namun juga hidup dalam keteguhan tekat, kerendah hatian, dan kedermawanan. … Pendaki Gunung, Petualang dan Dermawan legendaris dari Selandia Baru yang terkenal kebaikannya yang pernah hidup di dunia
Teman – teman dekatnya menggambarkan beliau sebagai sosok yang penuh antusiasme baik terhadap kehidupan maupun petualangan. “Kita semua memiliki impian — namun Ed memiliki impian serta semangat yang luar biasa dan kemudian dia melangkah maju dan mencapainya,” ucap sahabat kentalnyaa Jim Wilson pada tahun 1993.
Hillary merangkumnya dalam ceramahnya untuk anak – anak siswa sekolah ditahun 1998, saat beliau mengatakan bahwa seseorang tidak harus jenius untuk melakukan sesuatu yang terbaik dalam hidupnya.
“Saya pikir kuncinya adalah motivasi. Jika anda benar – benar menginginkan sesuatu, maka dirimu akan berjuang keras untuk mewujudkannya,” beliau katakan sebelum menanam beberapa jenis pohon Oak Himalaya yang langka di halaman sekolah.
Langkah Hillary agak melambat di tahun – tahun terakhirnya
Beliau mengunjungi Himalaya terkahir kali pada bulan April 2007 ketika beliau bersama Elizabeth Hawley (seorang penulis lepas tentang Expedisi Himalaya selama 40 tahun) menemui Tim Expedisi Super Sherpa di Kathmandu. Setahun sebelumnya beliau bersama pejabat –pejabat tinggi Selandia Baru terbang ke Antartika untuk merayakan Ulang Tahun ke-50 `Scott Base’ sebuah stasiun penelitian yang pembangunannya dibantu oleh para petualang pada tahun 1957.
Tidak seperti umumnya pendaki gunung, Hillary berkata bahwa jika saatnya beliau meninggal nanti, beliau tidak memiliki keinginan untuk di kubur di gunung. Beliau menginginkan dikremasi kemudian abunya disebarkan di pelabuhan Waitemata di selatan Auckland dimana beliau menjalani kehidupannya.
“Disebarkan di pesisir, mungkin juga di beberapa pantai yang indah yang ada disekitar tempat kelahiranku. Dengan demikian siklus kehidupanku menjadi lengkap,” ucapnya.
Upacara penguburan belum diumumkan. Ucapan bela sungkawa terus mengalir.
“Nama Sir Edmund adalah sinonim dengan kepetualangannya, pencapaiannya, impiannya dan kemudian beliau merealisasikan semua impiannya itu,” kata Pejabat Perdana Menteri Australia Julia Gillard
“Beliau adalah pahlawan dan pemimpin bagi kami. Beliau telah melakukan banyak karya untuk orang – orang di sekitar Everest dan akan selalu tinggal di dalam hati sanubari kami.” He was a hero and a leader for us. He had done a lot for the people of Everest region and will always remain in our hearts,” ujar Bhoomi Lama dari Asosiasi Pendakian Gunung Nepal di Kathmandu.
Hillary menjadi satu – satunya orang yang tidak berkecimpung di bidang politik di luar Inggris yang mendapat gelar kebangsawanan dari Inggris sebagai anggota Britain’s Order of the Garter yang diberikan oleh Ratu Elizabeth II hanya pada 24 orang Ksatria dan Wanita Terhormat yang hidup di dunia dalam satu kurun waktu.
Dalam bukunya yang ditulis tahun 1999 “View from the Summit,” Hillary akhirnya menghentikan kebungkamannya selama ini tentang siapa sesungguhnya yang mencapai puncak Everest pertama kali, apakah dirinya atau Tenzing Norgay.
“Kami berjalan berdekatan bersama – sama dan Tenzing membawa sisa tali pengaman. Saya melanjutkan memotong jalur langsung ke atas. Kejadian berikutnya, saya sudah berdiri di sebuah tempat yang datar dan terbuka penuh salju dengan pemandangan yang ada hanyalah kekosongan,” tulis Hillary.
“Tenzing bergabung dengan cepat dan kami memandang dengan penuh ketakjuban. Dengan kepuasan yang dalam, kami menyadari bahwa kami sudah berada di puncak dunia.”
Sebelum kematian Norgay pada tahun 1986, Hillary selalu menolak untuk mengkonfirmasi bahwa dirinyalah yang pertama mencapai puncak dengan selalu berkata bahwa dia dan Sherpa-nya mendaki sebagai satu team sampai ke puncak. Hal ini menunjukkan kerendahan hatinya dan komitment-nya pada koleganya.
Belakang hari beliau mengungkapkan keheranannya akan ketertarikan dunia internasional akan prestasinya. “Saya hanya mencoba mengatakan yang sejujurnya, saya benar benar heran mengapa semua orang bisa begitu tertariknya padahal yang saya lakukan hanya mendaki sebuah gunung.”
Hillary tidak pernah melupakan sebuah daerah pegunungan yang membuat dirinya begitu terkenal. Beliau mengunjungi Nepal berulang kali secara konstan dalam kurun waktu 54 tahun. Tanpa dukungan biaya dan tanpa bayaran beliau menghabiskan puluhan tahun waktunya dan menyumbangkan energy dan sumber dayanya dari usahanya sendiri menggalang dana untuk pembangunan Nepal melalalui Yayasan Himalayan Trust yang didirikannya tahun 1962. Dikenal sebagai “burra sahib” — “big man,” (karena tingginya yang 203 sentimeter) oleh orang Nepal, Hillary mendanai dan membantu membangun Rumah Sakit – Rumah Sakit, Klinik – Klinik Kesehatan, lapangan udara – lapangan udara dan sekolah – sekolah.
Beliau menggalang dana untuk pendidikan tinggi bagi keluarga – keluarga Sherpa dan membantu program penghijauan di Negara tersebut. Sekitar 250 ribu dollar Amerika setahun dihasilkan dari dana social untuk proyek – proyek di Nepal.
Seorang konservasionis yang teguh, beliau meminta agar para pendaki gunung internasional membersihkan ribuan ton botol oksigen, container makanan dan sampah pendaki lainnya yang berserakan di area yang disebut “South Col Valley”, sebuah tempat yang menjadi base camp terakhir ke puncak Everest.
Komitmennya terhadap Nepal membuatnya mengunjungi Nepal lebih dari 120 kali. Putranya yang juga petualang, Peter, menggambarkan bahwa pekerjaan kemanusiaan yang dilakukan ayahnya sebagai sebuah “Tugas” untuk mereka yang telah membantunya di masa lalu.
Dalam salah satu kunjungannya ke Nepal istri pertamanya, Louise, 43th, dan putrinya yang berumur 16 tahun, Belinda, tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat ringan pada tanggal 31 Maret 1975. Hillary menikah lagi tahun 1990 dengan June Mulgrew, yang sebelumnya adalah istri dari seorang mitra petualangan dan sahabat dekatnya Peter Mulgrew, yang tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat di antartika. Hillary yang juga dalam pesawat naas itu selamat bersama istri dan anak – anaknya Peter dan Sarah.
Sebagai penulis dan lector di usia 40 tahun dia menghentikan usaha peternakan lebahnya “Karena saya terlalu sibuk”, katanya. Sepanjang waktu itu beliau berkeliling , mengajar dan menggalang dana untuk yayasan Himalayan Trust di Amerika dan Eropa selama 3 bulan dalam sekali perjalanan, berbicara di lebih dari 100 tempat selama perjalanannya.
Beliau dikenal sebagai orang yang siap menghadapi resiko untuk meraih impiannya, namun selalu memiliki control yang baik sehingga tak ada seorang pun yang tewas dalam setiap expedisi yang dipimpinnya. Beliau juga beberapakali mengeluarkan statement controversial. Beliau memprotes pemerintah dengan mengatakan ,”Kurangnya moral jujur kepada Tuhan dalam politik di Selandia Baru” pada tahun 1960, dan beliau menolak mencabut perkataannya ketika Perdana Menteri waktu itu meminta beliau menarik kembali ucapannya. Rakyat Selandia Baru mendukung integritasnya.
Beliau mendapat kritikan pedas atas apa yang disebutnya sebagai “Dash to The Pole” di tahun 1957 – 58 saat beliau mengendarai sebuah Tractor Pertanian yang dimodifikasi menembus Antartika saat bergabung dengan expedisi gabungan Inggris dan Selandia Baru. Hillary mengabaikan instruksi dan larangan dari orang – orang Inggris yang memimpin ekspedisi dan memacu traktornya bersama team traktor yang dipimpinnya melintasi daerah yang disebut sebagai “Untraversed Shelton Glacier”, dan beliau membuka rute baru ke dataran tinggi Kutub Selatan.
Di tahun 2006 beliau menanggapi perselisihan mengenai meninggalnya seorang pendaki Everest, David Sharp, dengan mengatakan bahwa betapa mengerikannya jika seorang pendaki dapat dengan tega mengabaikan seorang manusia yang sedang sekarat setelah expedisi dan meninggalkannya sampai meninggal di lereng yang tinggi. Hillary mengatakan bahwa beliau akan membatalkan pendakiannya perintis nya di tahun 1953 jika harus menyelamatkan seorang pendaki.
“Sungguh suatu yang salah jika ada seseorang yang sedang menderita karena penyakit ketinggian lalu kita membawanya berlindung ke balik batu hanya untuk sekedar mengangkat topi dan mengucapkan selamat pagi dan lalu berlalu meninggalkannya. Nyawa manusia jauh lebih penting daripada sekedar mencapai puncak sebuah gunung”.
Ditunjuk sebagai Duta Besar Selandia Baru untuk India di pertengahan 1980-an, Hillary menjadi pusat perhatian di setiap pesta cocktail. Belakang hari beliau merasa pekerjaannya sebagai Duta Besar sudah selesai. Beliau memperkenalkan Jetboat pada penduduk di sekitar sungai Ganga. Sepuluh tahun sebelumnya pada tahun 1977 dalam Expedisinya “Ocean to the Sky” beliau mengarungi sungai Ganga dengan Jetboat sejauh 130 mil (+ 240 km) dengan upayanya sendiri. Segmen terakhir dilakoninya dengan berjalan kaki dan mendaki 2 puncak gunung dekat Badranath, dimana mata air sungai Ganga berada. Beliau selalu mencari petualangan di mana pun tempatnya takpeduli jauhnya seperti juga yang beliau lakukan di Antartika maupun Arktik.
Hillary tidak menempatkan dirinya dalam jajaran Pendaki _ Pendaki Gunung top dunia. “Saya tidak menganggap diri saya sebagai seorang pendaki yang hebat. Saya hanya memiliki dorongan yang kuat saja. Saya memiliki banyak antusiasme dan saya sukup baik beradaptasi dengan es,”katanya.
Orang Selandia Baru yang pertama muncul dalam lembaran uang, beliau membantu menggalang dana hamper 530.000 dollar Amerika untuk Yayasan Himalayan Trust dengan menandatangani 1.000 lembar lembaran 5 dolaran baru yang di jual dalam lelang amal di tahun 1982. Lembaran – lembaran uang itu langsung habis dibeli oleh para kolektor dari seluruh dunia
Diberi penghargaan oleh PBB sebagai salah seorang dari 500 konservasionis dunia di tahun 1987, beliau juga diberi banyak gelar penghargaan doctoral dari berbagai universitas di penjuru dunia. Salah satu yang cukup terkenal adalah Medali dari Smithsonian Institution’s James Smithson Bicentennial atas pencapaiannya di bidang “Monumental explorations and humanitarian achievements,” diberikan pada tahun 1998.
Sepanjang hidupnya Hillary selalu ingat gunung yang pertama di dakinya, yaitu Mount Tapuaenuku setinggi 9.645 kaki (+ 3.182 meter) – “Tappy” begitu beliau menamainya— yang terletak di Marlborough di Pulau Selatan Selandia Baru. Beliau mendakinya seorang diri selama 3 hari di tahun 1944 saat beliau berada di Kamp Pelatihan bersama Angkatan Udara Selandia Baru selama Perang Dunia II. “Tapuaenuku” dalam bahasa Maori artinya “Langkah menuju pelangi Tuhan”.
“Akhirnya saya mendaki sebuah gunung yang pantas didaki,” katanya kemudian.
Seperti semua pendaki gunung yang baik sebelumnya, Hillary tidak punya pandangan khusus terhadap sebuah pertanyaan klasik :”Mengapa mendaki?”.
“Saya tak dapat memberimu jawaban yang pasti mengapa manusia mendaki gunung – gunung. Kebanyakan alasannya ya karena ingin mendakinya saja”.

0 komentar

Sejarah dari “The Seven Summits Quest”

1956 – William D. Hackett
Orang pertama yang mencapai 5 dari tujuh puncak. William D. Hackett, seorang tentara dari Oregon, USA, berhasil mencapai puncak dari Mont Blanc, perancis. Dengan ini, dia menjadi orang yang pertama berhasil mencapai puncak dari lima benua. Pada masa itu, Mont Blanc dianggap sebagai gunung yang tertinggi di benua Eropah. Dimasa sekarang, yang dianggap puncak tertinggi dari benua Eropah adalah gunung Elbrus di Georgia. Tapi ini tidak membuat usaha Hacket tidak dikenang. Puncak-puncak gunung lain yang dicapainya adalah:
1947 : McKinley
1949 :
Aconcagua
1950 : Kilimanjaro
1956 : Kosciuszko
1956 :
Mont Blanc
Setelah berhasil mencapai puncak Mont Blanc, dia berambisi untuk mendaki puncak lainnya. Dia merencanakan untuk mencoba mencapai puncak K2 dan Vinson Massif dan juga berhasil mendapat ijin untuk pendakian Everest. Akan tetapi karena beberapa hal (kekurangan dana, frostbite, dsb) dia tidak pernah berhasil mendaki lebih dari ke 5 puncak diatas.Diantara tahun 1956 dan 1970, tidak ada tonggak sejarah yang berhasil tercapai. Walaupun, Dolf Reist, seorang pendaki dari Swiss, mencapai puncak Mont Blanc pada tahun 1955 dan puncak Everest tahun 1956 (hanya satu dari enam orang yang berhasil mendaki Everest pada masa itu). Dia pikir bahwa ia mempunyai banyak waktu untuk mendaki puncak yang lain dan oleh karena itu tidak membuat usaha mendesak apapun untuk memanjat 3 puncak lainnya. Dia melengkapi mendaki 3 puncak lainnya ada tahun 1971, enam bulan setelah Naomi Uemura, seorang pendaki asal
Jepang yang akan kita bahas selanjutnya.
1970 – Naomi Uemura
Orang pertama yang berhasil mencapai 5 puncak dari tujuh puncak temasuk Everest. Naomi Uemura memulai pendakian sebagai pendaki solo dan mencapai puncak Mont Blanc secara sendirian, Kilimanjaro dan Aconcagua. Pada tahun 1970, dia menghentikan kebiasaan mendaki sendirian dan mendaki Everest bersama dengan teman senegaranya yaitu Teruo Matsuura. Bersama mereka mengklaim dirinya sebagai orang jepang pertama yang mendaki Everest dengan jalur pendakian mereka rintisan mereka di South Col. Hanya tiga bulan setelah itu, Uemura kembali mendaki secara solo dan berhasil mencapai puncak McKinley, sebagai orang yang pertama mendakinya secara solo. Dengan ini dia merupakan orang pertama yang berhasil mendaki 5 dari tujuh puncak termasuk Everest, akan tetapi tidak sama sekali selesai.
1966 : Mont Blanc
1966 : Kilimanjaro
1968 : Aconcagua
1970 : Everest
1970 : McKinley
Seperti halnya yang diharapkan oleh seorang petualang soliter sejati, dia kembali merencakan untuk pergi ke Antartika sendirian untuk mendaki Vinson Massif setelah melakukan perjalanan solo ke kutub utara. Untuk persiapan itu dia melakuakn pendakian solo dimusim dingin ke gunung McKinley. Dia berhasil melakukannya, namun saat perjalanan turun, dia menghilang ditelan oleh badai di gunung itu.
1978 – Reinhold Messner
Orang pertama yang berhasil mencapai 6 dari tujuh puncakReinhold Messner adalh orang pertama yang berhasil mencapai 6 dari tujuh puncak, akan tetapi hanya merupakan orang ke lima yang berhasil mencapai tujuh puncak. Dia merupakan salah seorang pendaki gunung yang berpengaruh dimasanya dan merupakan seorang arsitek penting dari pendefinisian Tujuh Puncak (The Seven Summits). Pada tahun 1978, bersama dengan pendaki asal Austria yaitu Peter Habeler, orang Italy ini berhasil mendaki Everest tanpa bantuan tabung oksigen. Semua orang terpana dengan hal ini karena belum pernah dilakukan sebelumnya. Bersamaan dengan Carstensz Pyramid yang berhasil didakinya pada tahun 1971, dia mengklaim dirinya sebagai orang yang berhasil mencapai 6 dari tujuh puncak. Setelah mendaki puncak Carstensz dia juga mendaki Kosciuszko in 1983, hanya untuk memastikan dia mencapai puncak yang tepat untuk 6 puncaknya. Pada tahun yang sama Messner menyatakan bahwa Mont Blanc bukanlah puncak tertinggi di benua Eropah, akan tetapi adalah Elbrus yang lebih tinggi 800 meter. Definisi dia dengan cepat di adopsi oleh pendaki lainnya.Dari tahun ke tahun, dia membuat beberapa usaha untuk mendaki Vinson Massif dan ketika berhasil dilakukannya pada tahun 1986, akan tetapi tropi peringkat pendakian tujuh puncak sudah diambil oleh pendaki lain.
1971: Carstensz
1974: Aconcagua
1976: McKinley
1978: Everest
1983: kosciuszko
1983: Elbrus
1986: Vinson
1985 – Dick Bass
Orang pertama yang berhasil mencapai tujuh puncak Dick Bass bukanlah pendaki yang berambisi seeprti Reinhold Messner atau petualang Hardcore seperti Uemura, tapi dia mempunyai ketetapan dan upaya untuk membuat pendakiannya ke Tujuh Puncak bisa menjadi kenyataan. Bas, dan seorang Amerika lainnya yang bernama Frank Wells yang juga membantunya mendefinisikan “The Seven Summits” mereka memasukan Kosciuszko ke dalam jajaran Tujuh Puncak, karena Kosciuszko merupakan puncak dari sebuah daratan yang luas dan tidak seperti Carstensz, yang merupakan puncak dari sebuah pulau. Mereka juga memasukan Vinson Massif di Antartika ke dalam Tujuh Puncak, untuk melengkapi list dari puncak-puncak tujuh benuanya.Di tahun 1983, Bass dan Wells mendaki enam dari Tujuh Puncak bersama dengan pendaki berpengalaman yang di undang untuk ikut. Kemudian, mereka mencoba melakukan dua kali usaha pendakian ke Everest, tapi karena beberapa alasan mereka gagal melakukannya. Setelah usaha pendakian terakhir itu ke Everest, Wells tidak lagi melakukan usaha untuk pendakian Tujuh Puncak. Sedangkan Dick Bass, bergabung bersama dengan ekspedisi dari Norwegia yang di pimpin oleh seorang Konglomerat perusahaan pengriman Arne Naess pada tahun 1985, dan merupakan orang yang pertama (pada saat itu juga merupakan orang yang tertua yang berhasil mencapai puncak Everest pada usia 55 tahun) yang berhasil mendaki Tuju Puncak. 1983: Aconcagua, McKinley, Kilimanjaro, Elbrus, Vinson Massif, Kosciuszko 1985: Everest
1986 – Pat Morow
Orang pertama yang berhasil mencapai delapan puncak termasuk Carstenz dan KosciuszkoDick Bass sangat beruntung merupakan orang yang pertama mencapai tujuh puncak setelah 2 kali percobaan ke Everest. Pat Morrow, Pendaki kuat asal Canada, yang telah mendaki McKinley pada tahun 1977 dan Everest pada tahun 1982. jadi dia juga merupakan orang yang di setting untuk menjadi orang pertama yang mencapai Tujuh Puncak. Karena dia tidak mempunyai sumber keuanganseperti halnya Bass, jadi dia hanya bisa mendaki dua puncak tambahan (Aconcagua dan Kilimanjaro) saat sebelum Bass mencapai Everest. Tapi pada tahun 1986, dengan berhasil mencapai Elbrus, dia menjadi orang yang pertama mencapai Tujuh Puncak dengan Carstenz dan Orang pertama yang berhasil mencapai Delapan Puncak.
1977: McKinley
1981:
Aconcagua
1982: Everest
1983: Kilimanjaro, Kosciuszko
1985:
Vinson Massif
1986: elbrus, Carstenz
(Sumber: The Canada Summit dan The Seven Summits Book)

0 komentar

0 komentar

Membuat Layout Halaman Majalah Efek Envelope

1. Gambar untuk tampilan pada majalah yang akan kita buat.
Supaya mempermudah sebaiknya untuk sementara pakai gambar yang backgroundnya putih
contoh:

 
2. Siapkan teks / tulisan yang akan dibuat sebagai isi dari halaman

3. Mainkan Musiknya.... Let's Gooooo....

Waktunya berkreasi...

- Langkah-Langkahnya:
1. Buka aplikasi coreldraw... pilih new

2. Copy teks kemudian ke lembar kerja coreldraw lalu tekan F8 untuk mengaktifkan Pen Tool kemudian buat ruangan dulu untuk teks yang akan dipindah dengan cara menahan klik kiri dan mendragnya dari ujung kiri atas ke kanan bawah agar teks bisa sesuai dengan yang diharapkan lalu paste ( ctrl - v ) teks ke dalam ruang teks yang telah dibuat dalam lembar kerja coreldraw.


3. Bagian yang paling menyenangkan... Yaitu memasukkan... Gambar maksudnya...
sekarang kita masukkan gambarnya ( File - Import - pilih gambar - OK - lalu saat di lembar kerja maka
"tahan klik kiri " dan drag untuk memberikan ruang pada gambar )

Loh teksnya tertutup? Tenang... Tenang...
untuk mengatasinya kalian klik kanan gambar tersebut dan pilih Order - To Back Of Layer

4. klik teks / tulisan pada lembar kerja kamu... Setelah itu, hehehe...
waktunya memberikan effek Envelope ( Effects - Envelope )
Pilih Add new - Apply

Dan... Kembali ke teks tadi... Lihat perbedaanya?
Gak Tau? Coba aja utak atik bagian samping kiri atas
( gunakan klik kiri dan tahan lalu drag / geser )
Sekarang tulisannya sudah bersifat dinamis...


5. Utak - Atik panahnya dan Sesuaikan dengan gambarnya...
Hasilnya:

Wah udah jadi ya tabloidnya....? Belum...

Tinggal diHias saja... ini tergantung kreatifitas kalian sendiri... Dan jadi deh...

Korannya Koran.. Korannya Koran.. Gratis Ayo siapa mau...

SEMOGA BERMANFAAT


<> Author This Tutorial
grafis Author : Johan

Live YM Support:
TTL: Surabaya
Motto : I Believe in Design
Pesan : Grafis Adalah Citrarasa

Tutorial / Artikel ini resmi diberikan untuk dipublikasikan di www.ilmugrafis.com
Saran / Kritik / Pertanyaan maupun keterangan lebih lanjut bisa menghubungi penulis yang bersangkutan
Semoga Bermanfaat, Terima kasih

0 komentar

Jumat, 29 Januari 2010

AVG

Jumat, 29 Januari 2010
nech avg terbaru...

AVG Anti-Virus Free Edition 9.0.730
To complete your download, click on the link below:

Download Now (870.36K)
Tested spyware free

0 komentar

Senin, 25 Januari 2010

Mourinho Pede Main 7 Orang pun Inter Menang

Senin, 25 Januari 2010
Mourinho Pede Main 7 Orang pun Inter Menang
Kris Fathoni W - detiksport



Reuters
Milan - Menghadapi lawan sekuat AC Milan, Inter Milan memetik kemenangan 2-0 meski harus mengakhiri laga dengan sembilan pemain. Bangga, allenatore Inter Jose Mourinho pun memuji timnya akan tetap tangguh dengan enam atau tujuh pemain saja.

Keunggulan cepat lewat gol Diego Milito dibuat Inter saat berjumpa Milan, Senin (25/1/2010) dinihari WIB. Namun, ujian untuk Nerazzuri datang ketika Wesley Sneijder dikartu merah beberapa menit sebelum setengah jam.

Meski begitu, Inter berhasil mempertahankan keunggulan bahkan menggandakan skor. Pada akhirnya, Inter juga kehilangan satu pemain lagi meski kedudukan akhir tidak berubah.

"Kami sudah membuktikan semuanya. Kami membuktikan bahwa satu-satunya cara untuk kami kalah adalah jika kami bermain dengan enam pemain, karena dengan tujuh pemain pun kami akan tetap menang," sesumbar Mourinho di Football Italia.

Ucapan Mourinho itu sendiri, kendati terkesan sombong, sepertinya tidak dimaksudkan untuk meremehkan Milan. Pria asal Portugal tersebut mengaku menundukkan Milan tetap bukan perkara gampang.

"Dari sudut pandang taktik, fisik dan psikologis, Inter spektakuler dan dari awal sudah jelas kami lebih kuat dan bisa menang dengan nyaman. Kami beruntung hanya mengakhiri laga dengan sembilan orang dan itu mengapa kami menang, tidak terlalu nyaman, karena sampai akhir Milan berusaha semampunya dengan penuh harga diri, jadi itu tidak mudah."

Tapi tanpa perdebatan saya tahu Leonardo akan jadi orang pertama yang mengakui Inter layak menang," tutur Mourinho yakin.

Ucapan Mourinho tadi tidak keliru. Leonardo sang pelatih Milan sebelumnya juga sudah melontarkan pujian untuk Inter.

0 komentar

0 komentar


0 komentar

Sebuah Tanya

Sebuah Tanya 

“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”
(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)
“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”

karya : soe hok gie

0 komentar

Minggu, 24 Januari 2010

Sejarah Album Iwan Fals

Minggu, 24 Januari 2010
ALBUM - ALBUM " IWAN FALS " - DISKOGRAFI IWAN FALS

Yang Muda Yang Bercanda I – dalam lagu dan baca (1980)
Album ini diedarkan oleh LHI (Lembaga Humor Indonesia) dibawah bendera ABC records. Ini adalah album yang diisi rekaman live pemenang lomba musik dan baca humor yang diadakan oleh LHI. Pengisinya adalah GM selo, Thomb Tum [komar cs], PSP, Kwartet S (surabaya). Meskipun Iwan Fals juga menjadi pemenang lomba musik humor, namun dalam album ini dia belum ditampilkan.
Album ini sangat langka dan sepertinya sudah tidak ada lagi dipasaran.


Yang Muda Yang Bercanda II – dalam lagu dan baca (1980)
Ini merupakan sambungan dari jilid pertama yang merupakan satu kesatuan, isinya masih sama yaitu rekaman live peserta lomba musik dan baca humor yang diadakan oleh LHI. Artis pendukung yang tertulis dalam sampul album ini antara lain Klombhoor’s Group, Tom Slepe, “IWAN FALSE” (begitulah nama yang dipakai Iwan Fals pada album ini), Yusuf Lubis, dan mc Otong Lenon. Iwan Fals disini menyanyikan lagu antara lain ‘Frustasi’ dan ‘Imitasi’ versi live sama persis dengan rekaman yang sekarang beredar dalam album Frustasi kopian baru.
Album ini tidak terlalu dikenal karena pada saat itu hanya beredar terbatas dan kurang promosi.

Canda Dalam Nada (1979)
Sesuai dengan janjinya, pemenang lomba musik humor akan dibuatkan album sendiri. LHI bersama ABC records menerbitkan album solo ini dari rekaman live pada acara lomba. Pada album ini nama Iwan Fals dirubah, kalau sebelumnya memakai nama ‘Iwan False’, diganti menjadi ‘IWAN FALES’. Pada side A berisi lagu-lagu Iwan Fals seperti ‘Generasi Frustasi’, ‘Dongeng Tidur’, ‘Imitasi’, ‘Kisah Motorku’ dan ‘Johni Kesiangan’. Pada side B diisi dengan lagu ‘Pengamen’ dan ‘Jaman Edan’ dari Tom Slepe juga lagu ‘Pie-Pie’ serta ‘Disco Cangkeling’ dari Pusaka Jaya.
Penjualan album ini sangat kecil , karena pada saat itu dianggap album rendahan yang disetarakan dengan album-album dangdut.


Dan pada album inilah debut Iwan Fals dimulai. Masih bersama ABC records, Iwan diberikan sebuah album penghargaan karena dia telah memenangi lomba musik humor. Album ini hanya berisi 4 buah lagu yang diambil dari album Canda Dalam Nada yang semuanya dinyanyikan oleh Iwan Fals dan dibantu GM Selo (Gerak Musik Seloroh) juara lomba lawak mahasiswa yang anggotanya adalah Pepeng, Krisna Abu, Bang Nana, Mas Taufik. Nama Iwan Fals disini ditulis dengan ejaan "Iwan Fales". Dan cover album ini yang berupa karikatur digambar oleh Dwi Koen seorang kartunis yang terkenal dengan tokoh karikatur Panji Koming. Semua debut Iwan Fals bersama ABC records tidak lepas dari peran Arwah Setiawan.

Album ini berisi lagu-lagu yaitu 'Dongeng Tidur', 'Kopral', 'Ambulan Zig-Zag' dan 'Joni Kesiangan'.

Perjalanan (Kelompok Amburadul) (1979)
Bersama grup bandnya yang bernama Amburadul, dapat dikatakan ini adalah album pertama Iwan Fals, seluruhnya berisi lagu baru dengan single hits lagu ‘Perjalanan’. Album ini dikerjakan dengan profesional. Aroma Bob Dylan sangat kental disini ditambah dengan suara Iwan yang ‘nyempreng’ dan irama country ballads sangat sesuai dengan lirik yang sangat sosial. Pada album ini nama Helmie dan Totok Gunarto bernyanyi pada beberapa lagu seperti Alasan, Ibu, Gaya Travolta dan Inspirasi. Namun sayangnya album ini dapat dibilang gagal dipasaran. Album ini adalah lanjutan dari kontrak dengan LHI untuk mengorbitkan pemenang lomba musik humor. ABC records rupanya masih ragu-ragu mengorbitkan Iwan Fals yang menyanyikan lagu dengan lirik sosial, karena pada saat itu yang memiliki nilai jual tinggi adalah lagu-lagu yang bernuansa cinta.

Lagu-lagu dalam album ini adalah 'Perjalanan', 'Aku Berjalan', 'Pemborong Jalan', 'Mak', 'Wanita Tiruan', 'Bencana Alam', 'Alasan', 'Inspirasi', 'Gaya Travolta', 'Ibu'


Album ini berisi lagu baru yaitu '3 Bulan' dinyanyikan oleh Iwan Fals, 'Tengkulak' oleh Totok Gunarto, 'Model Gombrang' juga oleh Totok Gunarto dan 'Surat Dari Paman Di Desa' oleh Helmie. Selebihnya diisi lagu-lagu dari album 'Perjalanan'





Sarjana Muda (1981)
Album ini dapat dibilang adalah awal karir Iwan Fals di dunia musik profesional Indonesia. Setelah kontrak dengan ABC records selesai, Musica rupanya mencium bakat Iwan yang dapat dikembangkan, lantas Musica meneken kontrak dengan Iwan Fals. Album perdana Iwan Fals bersama Musica Studio’s benar-benar dikerjakan secara serius. Lihat saja musisi pendukungnya bukan orang sembarangan. Music director dikerjakan oleh Willy Soemantri, didukung oleh Amir Katamsi, Luluk Purwanto dan yang hebat lagi Idris Sardi menjadi bintang tamu mengisi suara biola pada lagu ‘Guru Oemar Bakrie’. Begitu beredar, album ini langsung menjadi pembicaraan. Masyarakat Indonesia yang pada saat itu kenyang disuguhi lagu dengan nuansa cinta mungkin kaget mendengar lirik lagu Iwan Fals yang bernuansa sosial yang sangat mewakili kehidupan masyarakat saat itu. Tak lama kemudian album ini meledak dipasaran, hampir seluruh stasiun radio menjadikan lagu ‘Guru Oemar Bakrie’ pada puncak tanggal lagu mereka. Album ini menjadi titik awal perubahan warna musik Indonesia.
Lagu yang ada pada album ini adalah ‘Sarjana Muda’, ‘Guru Oemar Bakrie’, ‘Bung Hatta’, ‘Doa Pengobral Dosa’, ‘Si Tua Sais Pedati’, ‘Ambulance Zig Zag’, ‘22 Januari’, ‘Puing’, ‘Yang Terlupakan’, ‘Bangunlah Putra Putri Pertiwi’.

Opini (1982)
Melanjutkan sukses album pertama dibawah bendera Musica, album ini juga meraup untung besar. Dengan musisi pendukung yang hampir sama, album ini menjadi lebih ‘nakal’ liriknya. Lagu ‘Galang Rambu Anarki’ menyentuh emosi pendengarnya, rupanya Iwan Fals pandai mengambil momen kenaikan harga BBM yang dianggap tinggi saat itu bersamaan dengan kelahiran anak pertamanya menyebabkan harga-harga menjadi melonjak. Keadaan seperti ini sangat mewakili emosi masyarakat saat itu, sehingga begitu album ini beredar langsung meledak. Pantas saja, karena hanya Iwan Fals yang memiliki keberanian menyuarakan protes secara vulgar melalui lagu pada saat itu. Ada lagi lagu ‘Obat Awet Muda’ yang liriknya gamblang menceritakan perselingkuhan membuat panas telinga hidung belang, juga lagu ‘Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu’ yang sebenarnya lagu cinta, namun oleh sebagian orang diartikan sebagai suatu penghinaan secara halus terhadap penguasa saat itu. Kontroversi tersebut semakin membuat laku penjualan album ini
Sejak album ini beredar, konon Iwan Fals mulai diawasi dengan pemerintah saat itu (Soeharto). Dan konon Iwan Fals sering didatangi oknum yang mengintimidasinya.
Lagu-lagu pada album ini adalah ‘Galang Rambu Anarki’, ‘Obat Awet Muda’, ‘Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu’, ‘Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi’, ‘Sapuku Sapumu Sapu Sapu’, ‘Opiniku’, ‘Ambisi’, ‘Tak Biru Lagi Lautku’, ‘Tarmijah Dan Problemnya’.

Sumbang (1983)
Ian Antono dan Abadi Soesman menjadi musisi pendukung dalam album ini, menjadikan warna baru dalam lagu-lagu Iwan Fals. Lirik lagu Iwan sedikit melunak dan lebih banyak kearah percintaan namun tetap dalam lirik yang gamblang. Hanya lagu ‘Sumbang’ yang lebih keras lirik protesnya. Sepertinya Iwan Fals memprotes tekanan pada dirinya setelah peredaran album ‘Opini’. Lagu ini benar-benar lagu pemberontakan jiwa Iwan yang disajikan dengan lirik vulgar dan panas. Musik yang ada sedikit ‘dangdut’ nya cepat diterima pendengar dan mudah diingat. Dan ada lagu ‘Celoteh Camar Tolol Dan Cemar’ yang menceritakan tenggelamnya kapal penumpang Tampomas II. Ada kesalahan cetak dalam album ini yaitu lagu “Jendela Kelas I’, seharusnya judul hanya Jendela Kelas namun ketambahan angka I (satu), maksudnya angka I (satu) tersebut adalah editing pertama.
Dan lagi-lagi album ini menjadi kontroversi, dan Iwan tetap saja diawasi dengan pemerintah.
Album ini berisi lagu-lagu ‘Sumbang’, ‘Kereta Tiba Pukul Berapa’, ‘Semoga Kau Tak Tuli Tuhan’, ‘Puing’, ‘Jendela Kelas I’, ‘Berikan Pijar Matahari’, ‘Siang Pelataran SD Sebuah Kampung’, ‘Asmara Tak Secengeng Yang Aku Kira’, ‘Celoteh Camar Tolol Dan Cemar’.

Sugali (1984)
Lagu ‘Sugali’ menjadi hits, dikerjakan bersama Chilung Ramali, menceritakan tentang preman yang menjadi target sasaran petrus (penembak misterius) yang marak pada dekade 80-an. Tetapi yang menjadi persoalan pada album ini yaitu adanya lagu ‘Serdadu’ yang isinya bercerita tentang prajurit yang kurang diperhatikan kesejahteraannya, yang gajinya dipotong oleh komandannya. Lirik lagu ini mendapat perhatian oleh banyak petinggi ABRI (saat itu, sekarang TNI) dan dianggap suatu pelecehan, namun kurang diekspos, mungkin mereka takut terbuka kebenarannya.
Isi album ini adalah ‘Sugali’, ‘Rindu Tebal’, ‘Siang Seberang Istana’, ‘Serdadu’, ‘Nak’, ‘Berkacalah Jakarta’, ‘Maaf Cintaku’, ‘Tolong Dengar Tuhan’, ‘Azan Subuh Masih Ditelinga’.

Barang Antik (1984)
Bersama music director Willy Soemantri, Iwan membuka diri menerima karya orang lain untuk dinyanyikan. Hanya lagu ‘Jangan Bicara’ yang diciptakan oleh Iwan Fals. Selebihnya diciptakan oleh Diat, Yoesyono, Chilung Ramali, Jaya Susanto, Dama, Richard Kyoto, Tommy dan Marie, Willy dan Tommy. Lagu ‘Barang Antik’ bercerita tentang angkutan tua (oplet) yang tergusur dengan angkutan lain seperti bis, mikrolet dan bajaj namun tetap beroperasi dipinggiran kota. Lagu ‘Jangan Bicara’ menjadi kontroversi karena liriknya yang terlalu pedas bagi sebagian orang. Tetapi masalah itu lagi-lagi tidak terekspos, inilah pandainya pemerintahan saat itu yang rapi menutupi kesalahan agar tidak banyak orang memahami. Dan hasilnya konon Iwan mendapat teguran keras dari pemerintah agar tidak menerbitkan karya yang menyinggung politik.
Lagu-lagu pada album ini ‘Barang Antik’, ‘Kumenanti Seorang Kekasih’, ‘Sunatan Masal’, ‘Jangan Bicara’, ‘Asmara Dan Pancaroba’, ‘Tante Lisa’, ‘Salah Siapa’, ‘Nyanyianmu’, ‘Jalan Yang Panjang Berliku’, ‘Neraka Yang Asyik’.

Sore Tugu Pancoran (1985)
Masih bersama Willy Soemantri, album ini meledak dipasaran. Karena muncul bersamaan dengan film yang dibintangi Iwan Fals dengan judul ‘Damai Kami Sepanjang Hari’. Film ini bercerita tentang kehidupan pengamen yang menjadi sukses rekaman dan diisi dengan lagu-lagu Iwan. Kurang lebih menceritakan kehidupan sesungguhnya Iwan Fals meskipun ada bumbu-bumbu pemanis sedikit. Album ini secara tidak langsung dapat dikatakan menjadi soundtrack film tersebut. Album ini seperti menjadi jawaban Iwan terhadap teguran pemerintah, lirik dalam album ini biasa-biasa saja, tidak begitu menggigit seperti album terdahulu. Lebih banyak pada unsur komersil seperti percintaan, namun itulah yang laku. Rupanya Musica ingin mengimbangi pasar yang saat itu memang sedang demam percintaan. Ada lagu yang sedikit ‘nakal’ namun hanya dirasakan sedikit orang yaitu lagu ‘Ujung Aspal Pondok Gede’ yang berkisah tentang penggusuran. ‘Sore Tugu Pancoran’ bercerita tentang anak sekolah yang menjadi penjual koran. Jadi hanya menyentuh sedikit kalangan. Tetapi lagu percintaan-lah yang menjadi hits di radio-radio seperti lagu ‘Yang Tersendiri’ karya Tommy dan Marie.
Lagu-lagunya adalah ‘Sore Tugu Pancoran’, ‘Aku Antarkan’, ‘Ujung Aspal Pondok Gede’, ‘Tince Sukarti Binti Machmud’, ‘Yang Tersendiri’, ‘Angan dan Ingin’, ‘Berapa’, ‘Damai Kami Sepanjang Hari’, ‘Intermezo’, ‘Cik’.

(KPJ) Kelompok Penyanyi Jalanan (1985)
Album ini dapat dibilang bagi-bagi rezeki antara Iwan Fals dengan kawan-kawannya sesama pengamen yang tergabung dalam Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ). Dengan menggunakan nama Iwan Fals yang sudah terkenal, KPJ membuat album ini didukung oleh Herry Lintauw, Anto Baret, Swartato, Eko Partiteur. Iwan sendiri hanya bernyanyi penuh pada lagu ‘Kembang Pete’, ‘Kupaksa Untuk Melangkah’, dan ‘Dua Menit Sepuluh Detik’. Sawung Jabo turut berpartisipasi dalam lagu ‘Penari Jalanan’.
Lagu yang ada pada album ini adalah ‘Kembang Pete’, ‘Kupaksa Untuk Melangkah’, ‘Senandung Istri Bromocorah’, ‘Kaum Urbanis’, ‘Krisis Pemuda’, ‘Serenade’, ‘Sumbang’, ‘Warijem Dan Tukiman’, ‘Penari Jalanan’, ‘Dua Menit Sepuluh Detik’.

Ethiopia (1986)
Diilhami dari bencana kelaparan di Ethiopia, album ini cukup laris dipasaran karena peredarannya sangat pas dengan momen tersebut. Ada lagu ‘Willy’ yang bercerita tentang sahabat Iwan yaitu WS.Rendra yang kabarnya mengasingkan diri karena dicekal oleh pemerintah sebab puisi-puisinya yang keras. Lagu ‘Tikus-Tikus Kantor’ yang liriknya menarik dan lucu sangat sesuai dengan kenyataan. Dan lagu ’14-4-84’, konon lagu ini sempat dilarang dinyanyikan oleh aparat kepolisian saat Iwan konser di Sumatera, terjadi perdebatan namun tetap dilarang dinyanyikan dengan alasan yang tidak jelas. Kalau diperhatikan lirik lagu ini hanya bercerita tentang cinta dan bangganya Iwan kepada istri dan anaknya. Sampai sekarang alasan pelarangan itu tidak jelas dan tidak masuk akal.
Album ini berisi lagu-lagu ‘Ethiopia’, ‘Sebelum Kau Bosan’, ‘Tikus Tikus Kantor’, ‘14-4-84’, ‘Willy’, ‘Entah’, ‘Kontrasmu Bisu’, ‘Berandal Malam Di Bangku Terminal’, ‘Lonteku’, ‘Bunga Bunga Kumbang Kumbang’.

Aku Sayang Kamu (1986)
Album ini meledak dipasaran karena lagu ‘Aku Sayang Kamu’ yang cocok dengan remaja yang sedang kasmaran, dan saat itu lagu-lagu cinta banyak yang ‘cengeng’, Iwan menciptakan lagu cinta dengan musik gembira dan lirik gamblang. Musik directornya Bagoes A.A., lagu-lagunya begitu nge-pop. Selama beberapa bulan lagu ini menduduki puncak tanggal lagu di radio-radio. Pada album ini sebenarnya sudah siap untuk dimasukkan lagu yang berjudul Anissa. Tetapi entah mengapa lagu yang berkisah tentang istri Iwan Fals yang sedang mengandung anak keduanya tidak jadi ditampilkan. Kemungkinan adalah begitu gamblangnya kata-kata pada lirik lagu ini yang cukup keras. Pada sampul album ini pada bagian penata musik, judul lagu Anissa tertera disana.

Isinya adalah ‘Aku Sayang Kamu’, ‘Gali Gongli’, ‘Timur Tengah I’, ‘Jangan Tutup Dirimu’, ‘Selamat Tinggal Malam’, ‘Ya Hui Ha He Ha’, ‘Yayaya Oh Ya’, ‘Lho’, ‘Timur Tengah II’, ‘Kota

Album ini dikerjakan Iwan bersama sahabat lamanya yaitu Dama Gaok dan Maman Piul. Hits ‘Lancar’, ‘Kereta Tua’ dan ‘Nenekku Okem’ memiliki irama country khas Iwan. Pada lagu ‘Yakinlah’ Iwan berduet dengan Elly Sunarya.
Lagu-lagu pada album ini adalah ‘Lancar’, ‘Kuli Jalan’, ‘Kereta Tua’, ‘Columbia’, ‘Yakinlah’, ‘Kota’, ‘Sentuhan’, ‘Cantik Munafik’, ‘Nelayan’, ‘Nenekku Okem’.



Wakil Rakyat (1987)
Album yang musiknya digarap Bagoes A.A. ini meledak dipasaran menjelang pemilu dan menimbulkan kontroversi yang hebat. Iwan kembali membangkang setelah sekian album melunak kembali dia menjadi ‘nakal’. Lagu ‘Wakil Rakyat’ yang mengisahkan wakil rakyat yang suka tidur waktu rapat ditanggapi sinis oleh penguasa. Lagu ini bahkan sempat di cekal tidak boleh ditayangkan di televisi karena dianggap mengganggu stabilitas politik. Namun Iwan dan Musica tidak kurang senjata, hits ‘Mata Indah Bola Pingpong’ menjadi cadangan yang tidak kalah larisnya. Radio-radio meletakkan lagu ini pada puncak tangga lagu Indonesia selama beberapa bulan. Juga ada lagu ‘Potret Panen’ yang berkisah tentang bencana hama wereng yang menghabiskan panenan padi petani.
Lagu-lagunya adalah ‘Mata Indah Bola Pingpong’, ‘Surat Buat Wakil Rakyat’, ‘Teman Kawanku Punya Teman’, ‘Emak’, ‘Potret Panen Mimpi Wereng’, ‘Diet’, ‘Libur Kecil Kaum Kusam’, ‘Dimana’, ‘Guru Zirah’, ‘PHK’.

Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu
Tidak ada lagu baru di album ini. Hanya lagu lama yang dinyanyikan ulang yaitu lagu ‘Antara Kau Aku Dan Bekas Pacarmu’, ‘Yang Tersendiri’, ‘Sebelum Kau Bosan’ dan ‘Aku Antarkan’. Selebihnya hanya lagu lama dan single ‘Kemesraan’ karya Franky S versi keroyokan dengan artis-artis Musica diikutkan dalam album ini. Music directornya Bagoes A.A. Pada album ini suara Iwan lebih berat dan tidak ‘nyempreng’ seperti sebelumnya. Disini Iwan mulai mengalami perubahan gaya vokal dan musik. Lagu ‘Antara Kau Aku Dan Bekas Pacarmu’ mencetak hits, karena versi baru ini terus terang lebih enak didengar.
Lagu-lagunya adalah ‘Antara Kau Aku Dan Bekas Pacarmu’, ‘Yang Tersendiri’, ‘Sebelum Kau Bosan’, ‘Jalan Yang Panjang Berliku’, ‘Jangan Tutup Dirimu’, ‘Kemesraan’, ‘Nyanyianmu’, ‘Maaf Cintaku’, ‘Entah’, ‘Aku Antarkan’.

1910 (1988)
Kedekatan Iwan Fals dengan Ian Antono semakin akrab pada album ini. Iwan mempercayakan Ian menjadi music director, seketika warna musik Iwan berubah menjadi lebih nge-rock dan garang. Lagu ‘1910’ yang menceritakan tentang kecelakaan kereta api di Bintaro pada tanggal 19 Oktober dibawakan Iwan dengan gaya bernyanyi yang tidak seperti biasanya. Iwan seperti mendapat atmosfir baru pada lagu-lagunya yang lebih terkesan dewasa. Album ini mendapat sambutan positif. Beberapa lagunya meledak dan album ini mencatat penjualan yang besar. Lagu ‘Buku Ini Aku Pinjam’ yang ternyata ‘titipan’ produser kepada Iwan agar dibuatkan lagu untuk remaja, dan kabarnya Iwan sebenarnya enggan dan terpaksa menulis lagu ini hanya untuk menyenangkan produser ternyata meledak luar biasa. Posisi teratas tangga lagu tidak tergeser selama beberapa bulan di radio-radio, membuktikan bahwa Iwan memiliki nilai jual yang tinggi. Lagu lainnya seperti ‘Ibu’ dan ‘Pesawat Tempurku’ juga sempat menduduki top 10 tangga lagu Indonesia.
Album ini berisi lagu-lagu ‘Buku Ini Aku Pinjam’, ‘Ada Lagi Yang Mati’, ‘Ibu’, ‘Mimpi Yang Terbeli’, ‘Balada Orang-Orang Pedalaman’, ‘Nak’, ‘Semoga Saja Kau Benar’, ‘Engkau Tetap Sahabatku’, ‘Pesawat Tempurku’, ‘1910’.

Mata Dewa (1989)
Album ini adalah gebrakan terbesar sepanjang sejarah musik Iwan Fals. Setiawan Djodi selaku pemilik Airo Records tertarik dengan kolaborasi Iwan dan Ian Antono pada album 1910. Dia mengajak Iwan dan Ian bergabung dibawah bendera perusahaan rekamannya untuk membuat album Mata Dewa. Kebetulan kontrak Iwan dengan Musica sudah berahir.
Album ini dikerjakan dengan sangat profesional didukung teknologi yang canggih. Hasilnya, luar biasa, meledak dipasaran. Vokal Iwan menjadi lebih nge-rock, musiknya kental dengan nuansa rock – ballads.
Sebenarnya pada album ini sebagian adalah lagu lama yang di aransmen ulang dengan gaya vokal Iwan yang berbeda. Lagu ‘Mata Dewa’ menjadi hits, pada lagu ini Setiawan Djodi ikut menjadi backing vokal, lagu ‘Nona’, ‘Air Mata Api’, hebat. Lagu lama yang di aransmen ulang adalah ‘Puing’, ‘Berkacalah Jakarta’, ‘PHK’, ‘Bakar (atau Timur Tengah II)’, dikerjakan dengan serius dan bermutu. Lagu lama yang menjadi super hits di album ini adalah lagu ‘Yang Terlupakan’.
Setiawan Djodi menghabiskan banyak dana untuk album ini karena ternyata dia memang salah satu fans berat Iwan Fals. Dan hasilnya tidak sia-sia.
Yang mengecewakan adalah, agenda promosi album dengan melakukan tur 100 kota di Indonesia tiba-tiba dibatalkan oleh kepolisian dengan alasan keamanan, karena konser tunggal Iwan sebelumnya selalu berbuntut kerusuhan. Padahal izin sudah dipegang dan alat-alat sudah dikirim ke lokasi konser, persiapan sudah matang tinggal show saja.
Lobi-lobi dilakukan oleh Setiawan Djodi yang dikenal dekat dengan penguasa tetap mental. Kabarnya penguasa saat itu tidak mau nama besar Iwan Fals semakin berkibar dengan dukungan finansial yang luar biasa dari Djodi. Ahirnya konser tetap batal dan semua menerima dengan berat hati. Iwan sendiri setelah kejadian ini menjadi ngambek dan hampir putus asa tidak mau bernyanyi lagi.
Lagu dalam album ini adalah ‘Mata Dewa’, ‘PHK’, ‘Nona’, ‘Air Mata Api’, ‘Bakar’, ‘Puing’, ‘Berkacalah Jakarta’, ‘Yang Terlupakan’, ‘Perempuan Malam’, ‘Pinggiran Kota Besar’.

SWAMI (1989)
Setelah pelarangan konser 100 kota, diam-diam Setiawan Djody mempersiapkan proyek ‘rahasia’. Djodi membentuk sebuah grup band yang bernama Swami dengan Iwan Fals sebagai vokalisnya. Didukung oleh musisi top seperti Sawung Jabo, Naniel, Innisisri, album ini dikerjakan dengan serius dan matang. Tanpa banyak gembar gembor, album ini diluncurkan. Pada sampul album ini nama Iwan Fals dicantumkan diatas nama Swami, rupanya Djodi merasa tanpa nama Iwan album tidak akan dilirik. Hasilnya, orang penasaran membeli album karena ada nama Iwan Fals bukan karena nama Swami yang tidak dikenal sama sekali. Album ini secara tiba-tiba meledak dipasaran, angka penjualannya sangat tinggi, konon mencapai 800 ribu kopi dalam sebulan padahal tanpa promosi besar-besaran. Ternyata yang menyebabkan laku keras adalah nama Iwan Fals dan lagu yang dibawakan yaitu ‘Bento’ dan ‘Bongkar’. Lagu ini sangat keras dan menikam liriknya. Sebentar saja lagu ‘Bento’ menjadi ‘trade mark’ Iwan Fals. Dimana ada Iwan disitu ada ‘Bento’, penjualan kaus, poster dan segala pernak-pernik bertuliskan Iwan, Swami, Bento laku keras di kaki-kaki lima. Sampai sekarangpun siapa yang tidak tahu lagu ‘Bento’ dan mendengar kata ‘Bento’ pasti identik dengan Iwan Fals. Hal yang tidak disangka oleh Djodi dan kawan-kawan. Bagi Iwan sendiri bisa dibilang ini adalah puncak kejayaan karir bermusiknya. Tetapi selalu saja ada kerikil yang menghadang, penguasa rupanya agak panas telinganya mendengar lagu Bento yang katanya sih dianggap menghina Tommy Soeharto anak presiden saat itu (Soeharto). Namun berkat dukungan kuat Setiawan Djody, kerikil itu tidak terlalu mengganggu dan dapat disingkirkan.
Lagu pada album ini ‘Bento’, ‘Bongkar’, ‘Badut’, ‘Eseks Eseks Udug Udug-Nyanyian Ujung Gang’, ‘Potret’, ‘Bunga Trotoar’, ‘Oh Ya’, ‘Condet’, ‘Perjalanan Waktu’, ‘Cinta’.

Kantata Takwa (1990)
Menyusul sukses album Swami, ambisi Setiawan Djodi dalam musik semakin meluap. Didukung musisi dari Swami ditambah dengan WS.Rendra dan Kelompok Bengkel Teater juga Jocky S., Djodi membentuk band baru lagi yang bernama Kantata Takwa. Vokalis utama tetap Iwan Fals. Album perdana ini dikerjakan lebih gila lagi dari album lainnya, konsep musik yang fenomenal dan megah mengantarkan grup ini menjadi grup papan atas yang tidak ada bandingannya. Album ini benar-benar hebat dan menjadi album paling dicari saat itu. Mungkin kita masih ingat bagaimana ratusan orang sampai harus antri di toko-toko kaset hanya untuk membeli kaset ini. Konsep musik dan seni yang fenomenal ini tidak lepas dari kerjasama yang kompak, Iwan menyanyikan lagu yang liriknya sangat puitis yang sebagian dikerjakan oleh Rendra dengan semangat totalitas yang tinggi, dipadu dengan musik yang jelas bukan kerjaan pemusik kacangan. Konser-konser Kantata yang digelar sampai membludak penontonnya. Airo Records meraup keuntungan yang luar biasa dari proyek ini. Dan lagi-lagi Iwan Fals lah yang memegang peranan utama.
Sampai saat ini album ini belum ada tandingannya dan tidak ada yang bisa menyamai baik dalam lagu maupun liriknya.
Lagu pada album ini adalah ‘Kantata Takwa’, ‘Kesaksian’, ‘Orang Orang Kalah’, ‘Paman Doblang’, ‘Balada Pengangguran’, ‘Nocturno’, ‘Gelisah’, ‘Rajawali’, ‘Air Mata’, ‘Sang Petualang’.

Cikal (1991)
Sukses dengan Swami dan Kantata, Iwan lantas tidak menjadi malas. Dibawah bendera Indo Music Box Iwan meluncurkan album Cikal. Cikal adalah nama putri Iwan yang ke dua. Iwan merasa tidak adil kalau galang putra pertamanya dia buatkan lagu, lantas putri keduanya kenapa tidak. Meskipun terlambat (cikal lahir tahun 80-an), maka cikal dibuatkan album khusus untuknya. Namun jangan dikira album ini isinya puji-pujian kepada anak dengan bahasa yang sederhana, lirik dalam album ini begitu dalam dan berat, kental nuansa seni tingkat tinggi. Pendukung dalam album juga bukan musisi sembarangan, ada Gilang Ramadhan, Cok Rampal, Totok Tewel, Embong Raharjo, Mates dan Mahesa Ibrahim. Musik yang ditampilkan jauh berbeda dengan Kantata atau Swami, aroma flute dan perkusi terasa jelas disini.
Sayang album ini tidak begitu laku dipasaran, mungkin tidak semua orang bisa menerima gaya musik yang ada di album ini. Tetapi sekarang album ini malah menjadi salah satu album yang dicari penggemar Iwan Fals, karena sudah jarang ada di toko kaset.
Lagu-lagunya adalah ‘Intro’, ‘Untuk Yani’, ‘Cikal’, ‘Pulang Kerja’, ‘Alam Malam’, ‘Ada’, ‘Untuk Bram’, ‘Cendrawasih’, ‘Proyek 13’, ‘....’.

SWAMI II (1991)
Setiawan Djodi kembali mengajak Iwan Fals membuat album Swami jilid II. Namun album ini tak seheboh album yang pertama. Penjualannya biasa-biasa saja. Hits nya juga kurang menarik dibawakan oleh Sawung Jabo. Iwan Fals sendiri malah tidak menjadi vokalis utama pada hits yang dipromokan. Ada satu lagu yang agak lumayan yang dinyanyikan Iwan yaitu lagu ‘Nyanyian Jiwa’ dan ‘Kebaya Merah’. Pada cover album, nama Iwan tidak ditampilkan tidak seperti album Swami yang perdana.
Album ini berisi lagu-lagu ‘Hio’, ‘Kuda Lumping’, ‘Kebaya Merah’, ‘Robot Bernyawa’, ‘Na Na Na Na’, ‘Nyanyian Jiwa’, ‘Sangkala’, ‘Koran’, ‘Rog Rog Asem’.

Belum Ada Judul (1992)
Album ini menjadi salah satu masterpiece dari Iwan Fals, karena proses rekamannya secara live tanpa di edit. Dan Iwan hanya bernyanyi pakai gitar dan Harmonika yang dimainkan sendiri, tanpa musik pengiring tanpa backing vokal. Hits dalam album ini adalah ‘Belum Ada Judul’, lagu yang sederhana namun dalam maknanya. Kesederhanaan Iwan disini tetap menjadi jaminan nilai jual. Dibawah bendera Harpa records, album Iwan tampil dengan polos yang menunjukkan inilah sesungguhnya seorang Iwan Fals.
Lagu-lagunya ‘Belum Ada Judul’, ‘Besar Dan Kecil’, ‘Iya Atau Tidak’, ‘Mereka Ada Dijalan’, ‘Potret’, ‘Di Mata Air Tidak Ada Air Mata’, ‘Ikrar’, ‘Aku Disini’, ‘Mencetak Sawah’, ‘Panggilan Dari Gunung’, ‘Coretan Dinding’.

Hijau (1992)
Disini Iwan dan beberapa musisi seperti Heirrie Buchaery, Jerry Soedianto, Cok Rampal, Bagoes AA, Iwang Noorsaid, Arie Ayunir dan Jalu mencoba membuat konsep musik yang sangat alam dipayungi bendera Pro Sound. Bagi sebagian orang yang mendengar musik ini mungkin mengatakan aneh, tapi inilah seni yang tidak bisa diukur dari sudut pandang manapun. Album ini sekarang menjadi buruan para fans Iwan Fals juga kolektor musik, karena mulai jarang ada di pasaran.
Lagu-lagunya adalah ‘Lagu Satu’, ‘Lagu Dua’, ‘Lagu Tiga’, ‘Lagu Empat’, ‘Lagu Lima’, ‘Lagu Enam’, ‘Hijau’.

Dalbo (1993)
Iwan dan musisi pendukung dalam grup Swami membentuk grup band Dalbo, musiknya sederhana namun berbobot. Sayang penjualan album ini tidak terlalu laku.
Lagu-lagunya adalah ‘Hura Hura Huru Hara’, ‘Kwek Kwek Kwek’, ‘Ini Si Trendy’, ‘Sudrun’, ‘Dunia Binatang’, ‘Hua Ha Ha’, ‘Karena Kau Bunda Kami’, ‘Aku Bosan’, ‘Bidadari Senjakala’, ‘Dalbo’.



Orang Gila (1994)
Bersama Billy J. Budiharjo Iwan membuat album baru yang dari judulnya sudah menarik perhatian. ‘Orang Gila’ menjadi hits yang lumayan laku bersama lagu ‘Awang Awang’ dan ‘Satu Satu’. Pada album ini Iwan seperti agak kehilangan jati dirinya, meskipun suaranya tetap lantang dan berbobot, namun mulai terasa ada yang berubah pada diri Iwan.
Album ini berisi lagu-lagu ‘Orang Gila’, ‘Awang Awang’, ‘Satu Satu’, ‘Lagu Cinta’, ‘Doa Dalam Sunyi’, ‘Lingkaran Hening’, ‘Puisi Gelap’, ‘Menunggu Ditimbang Malah Muntah’.

Anak Wayang (1994)
Iwan Fals bersama Sawung Jabo meluncurkan album Anak Wayang ini untuk mengisi kekosongan yang ada, Iwan yang mulai gelisah berkarya, dibantu oleh Jabo untuk bangkit. Hasilnya album ini yang sederhana dan berbobot.
Lagu dalam album ini ‘Lingkaran Aku Cinta Padamu’, ‘Dihatimu Aku Berlindung’, ‘Anak Wayang’, ‘Nasib Nyamuk’, ‘Jogja’, ‘Telaga Dan Bencana’.


Terminal (1994)
Single yang dinyanyikan bersama Franky S dan musik oleh Ian Antono. Kabarnya single ini dimunculkan sebagai rasa terima kasih Iwan Fals kepada Franky S yang pernah memberikan lagu Kemesraan untuk dinyanyikan Iwan Fals. Seperti diketahui single Kemesraan menjadi booming setelah dinyanyikan Iwan Fals bersama artis-artis Musica, walaupun sebenarnya lagu ini sudah pernah dibawakan oleh Franky dan Jane juga oleh Iwan Fals bersama Rossana istrinya dan Galang Rambu Anarki (Alm) anaknya tetapi kurang mendapatkan respon pasar. Iwan Fals merasa mempunyai hutang budi sehingga membuat lagu Terminal untuk dinyanyikan bersama Franky S dan musiknya dikerjakan Ian Antono.

Mata Hati (1995)
Single yang musiknya dikerjakan oleh Ian Antono. Dikemas dalam bentuk album yang dipadu dengan lagu-lagu lama Iwan Fals, pada side B diisi lagu dari pendatang baru yang bernama Bobby Eress. Lagu ini sendiri musiknya cukup sederhana namun liriknya sangat mewah, dan pantas menjadi salah satu single terbaik milik Iwan Fals. Penjualannya mungkin tidak sebagus single-single yang lain mungkin dikarenakan hanya ada satu lagu baru dan lagu Iwan fals hanya ada sedikit sisanya lagu milik penyanyi lain.

Orang Pinggiran (1995)
Single yang dinyanyikan bersama Franky S dan musik oleh Ian Antono. Merupakan lanjutan kerjasama mereka setelah meluncurkan single Terminal yang sukses dipasaran. Single Orang Pinggiran juga mendapat respon positif di dunia musik Indonesia. Angka penjualannya termasuk tidak mengecewakan.



Lagu Pemanjat (1996)
Single ini dipesan oleh komunitas penggemar panjat tebing, dipakai sebagai lagu wajib komunitas tersebut. Kecintaan Iwan Fals pada alam dianggap dapat mewakili. Album ini dikemas dalam konsep yang sederhana menggunakan sampul dari kertas daur ulang. Album ini sekarang sangat jarang di jual sehingga menjadi salah satu buruan para fans dan kolektor.
Iwan hanya menyanyikan lagu ‘Lagu Pemanjat’ selebihnya dinyanyikan oleh Cok Rampal dan Harry Suliztiarto.
Lagu-lagunya ‘Lagu Pemanjat’, ‘Pada Batu Dalam Diam’, ‘Yang Mana Jalan Ke Situ’, ‘Kudatangkan Tubuhmu’, ‘Lagu Lama Gaungnya Rata’, ‘8,8 mm Dalam Kuasamu’, ‘Iya Memang Kamu’, ‘Cair Lalu Mencari’.



Kantata Samsara (1998)
Melanjutkan sukses Kantata Takwa, Setiawan Djodi kembali mengajak Iwan Fals dan kawan-kawan meluncurkan album Kantata Samsara. Album ini sejenis dengan Kantata Takwa, sama fenomenalnya dan megah. Namun pada setiap konser yang digelar dengan megah dan mewah selalu dikotori dengan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Pada puncaknya saat konser di Senayan tanggal 6 Juli 1998, konser terpaksa dihentikan karena terjadi kerusuhan besar. Kejadian ini semakin memojokkan citra Iwan Fals yang selalu dianggap biang kerusuhan, Iwan pun membantah, apa alasannya Iwan dituduh penyulut kerusuhan. Dan timbul kabar, memang kerusuhan sengaja ‘dibuat’ karena persaingan dan melibatkan kepentingan politik tertentu.
Lagu dalam album ini adalah ‘Samsara’, ‘Nyanyian Preman’, ‘Pangeran Brengsek’, ‘Anak Zaman’, ‘Lagu Buat Penyaksi’, ‘Panji-Panji Demokrasi’, ‘Asmaragama’, ‘Songsonglah’, ‘Langgam Lawu’, ‘Bunga Matahari’, ‘For Green And Peace’.

Best Of The Best (2000)
Pada album ini Iwan mengaransemen ulang dua buah lagu lamanya yaitu lagu ‘Entah’ dan ‘Kumenanti Seorang Kekasih’. Selebihnya hanya kumpulan lagu-lagu lama. Album ini cukup sukses dipasaran, wajar dirindukan penggemarnya karena cukup lama Iwan tidak tampil setelah anak pertamanya Galang Rambu Anarki meninggal dunia. Dalam album ini Iwan seperti lahir kembali, gaya vokalnya berubah, namun tetap berbobot. Iwan kembali dipayungi bendera Musica.



Suara Hati (2002)
Iwan Fals benar-benar lahir kembali, setelah di album sebelumnya orang bertanya-tanya karena Iwan hanya mengaransemen ulang lagu-lagu lama, pada album ini seluruhnya benar-benar baru. Mulai lagu, vokal, musik, benar-benar fresh.
Album ini menjawab pertanyaan tentang kevakuman Iwan dalam bermusik. Lagu-lagu pada album ini berbobot, namun liriknya lebih dewasa tidak senakal dahulu. Iwan menjadi lebih profesional, karena telah memiliki manajemen pribadi yang digawangi oleh istrinya (Rossana). Iwan mulai rajin menggelar konser baik di TV maupun outdoor, dan rata rata sukses tanpa kerusuhan.
Album ini berisi lagu ‘Kupu Kupu Hitam Putih’, ‘Hadapi Saja’, ‘Suara Hati’, ‘Untukmu Negeri’, ‘Doa’, ‘15 Juli 1996’, ‘Belalang Tua’, ‘Untuk Para Pengabdi’, ‘Seperti Matahari’, ‘Dendam Damai’, ‘Di Ujung Abad’.

In Collaboration With (2003)
Luar biasa, hanya kata itu yang dapat diungkapkan untuk menanggapi album ini. Album ini mendapat triple platinum karena penjualan terbanyak, mendapat penghargaan sebagai album terbaik dan single terbaik. Album ini adalah kolaborasi Iwan dengan musisi muda berbakat seperti Pongky (Jikustik), Eross (Sheila On 7), Harry Roesli, Aziz (Jamrud), Piyu (Padi), Ahmad Dhani (Dewa), Tohpati, Kikan (Coklat), Heirrie Buchaery. Hits ‘Aku Bukan Pilihan’ meledak dipasaran, dan Iwan Fals perlahan dan pasti semakin memantapkan diri sebagai musisi papan atas dan legenda hidup musik Indonesia.
Album ini berisi lagu-lagu ‘Aku Bukan Pilihan’, ‘Senandung Lirih’, ‘Rinduku’, ‘Hadapi Saja (new version)’, ‘Sesuatu Yang Tertunda’, ‘Sudah Berlalu’, ‘Kupu Kupu Hitam Putih (new version)’, ‘Suara Hati (new version)’, ‘Belalang Tua (new version)’, ‘Ancur’.

Manusia Setengah Dewa (2004)
Hebat, inilah aslinya Iwan Fals. Album ini dikerjakan hanya dengan suara Iwan dan Gitar akustik yang dimainkan sendiri. Jadi teringat album Belum Ada Judul. Lirik lirik nakal dan pedas kembali terdengar disini. Iwan Fals seperti ingin kembali ke masa awal karirnya dahulu, walaupun bahasa yang digunakan lebih ke arah kiasan, namun masih dapat dengan gamblang diterima. Inilah Iwan Fals sebenarnya. Yang menarik dalam album ini adalah, setelah album siap diedarkan, Iwan Fals ternyata baru menyadari bahwa dia lupa memainkan harmonika dalam lagu-lagunya, dan album tetap diedarkan karena sudah tidak mungkin melakukan rekaman ulang. Namun ada sedikit masalah pada peredaran album ini yaitu cover depannya diprotes umat Hindhu karena menampilkan gambar salah satu dewa mereka. Cover depan itu adalah lukisan dari saudara tiri Iwan Fals. Iwan Fals merasa bertanggung jawab, bersama Musica dengan cepat dia menghentikan peredaran kasetnya.
Lagu dalam album ini adalah ‘Asik Nggak Asik’, ‘Manusia Setengah Dewa’, ‘17 Juli 1996’, ‘Dan Orde Paling Baru’, ‘Buktikan’, ‘16 Juli 1996’, ‘Ngeriku’, ‘Matahari Bulan Dan Bintang’, ‘Desa’, ‘Para Tentara’, ‘Mungkin’, ‘Politik Uang’.

Iwan Fals In Love (2005)
Album ini muncul ahir tahun 2005 tanpa banyak promosi, hanya berisi dua buah lagu baru yaitu ‘Ijinkan Aku Menyayangimu’ karya Rieka Roslan diaransemen oleh Erwin Gutawa dan ‘Selamat Tidur Sayang’ karya Titiek Puspa yang diaransemen oleh Andi Rianto. Selebihnya lagu lama. Single ‘Ijinkan Aku Menyayangimu’ yang sempatr menjadi soundtrack sebuah sinetron sepertinya ingin mengulang sukses single ‘Aku Bukan Pilihan’.



Iwan Fals Dan Indra Lesmana (2006)
Pada pertengahan tahun 2006 Iwan Fals berkolaborasi dengan Indra Lesmana, menampilkan dua buah lagu baru dengan sentuhan musik yang berbeda yaitu lagu Haruskah Pergi dan Selancar. Peredaran lagu ini terkesan terbatas dan ekslusif, yaitu diedarkan oleh Independent Music Portal (Import). Untuk memilikinya dengan cara membeli melalui SMS yang akan dipotong pulsa Rp.5000,- untuk setiap lagu yang didownload dari website Import. Secara keseluruhan dua lagu baru Iwan Fals ini sangat berkualitas dan berbobot baik materi musik, pengerjaannya juga liriknya.



50:50 (2007)
Album dari Iwan Fals sang maestro musik Indonesia yang diluncurkan pada awal bulan April 2007 ini dikemas dengan titel 50:50, dapat diartikan bahwa dari 12 lagu disini 6 buah diciptakan oleh Iwan Fals dan 6 sisanya diciptakan oleh musisi lain seperti Bongky (BIP), Dewiq, Opick, Pongky (Jikustik), Digo, dan Yockie/Remy Soetansyah. Album ini memiliki perpaduan yang seimbang antara lagu bertema cinta dan yang bertema kritik sosial.

Album ini dikemas dengan aransemen musik modern dan berkualitas tinggi yang dikerjakan oleh musisi profesional seperti Bongky, Addie MS, Yockie Suryo Prayogo, Erwin Gutawa, Bagoes A.A dan Andi Bayou.

Tidak menjadi muluk apabila menyatakan album ini layak untuk menjadi koleksi dan dapat disejajarkan dengan karya cipta profesional pemusik Indonesia berkelas lainnya.
Secara keseluruhan lagu-lagu dalam album ini cukup enak untuk dinikmati baik oleh penggemar Iwan Fals maupun masyarakat penikmat musik baik tua maupun muda.


Lagu-lagu dalam album ini adalah: ‘Mabuk Cinta’, ‘Masih Bisa Cinta’, ‘Yang Tercinta’, ‘Tak Pernah Terbayangkan’, ‘Apakah Aku Benar - Benar Memiliki Kamu’, ‘Rubah’, ‘KaSaCiMa’, ‘Pulanglah’, ‘Ini Bukan Mimpi’, ‘Ikan-Ikan’, ‘Negara’, ‘Cemburu’.



Untukmu Terkasih (2009)
Setelah menunggu sekian tahun, akhirnya Iwan Fals merilis album barunya pada bulan Juli 2009, lebih tepatnya ini adalah mini album karena hanya berisi dua buah lagu yaitu Untukmu Terkasih dan Merdeka. Dan pada album ini, Iwan Fals sudah lepas dari label Musica. Dia sekarang digandeng oleh Falcon Music.

Album ini baru tapi lama, sebab kedua lagu didalamnya sudah diperkenalkan kepada publik sejak lama lewat konser-konser maupun dijual melalui Ring Back Tone telepon selular. Lagu 'Untukmu Terkasih' adalah karya Fajar Budiman, sedangkan 'Merdeka' adalah karya Iwan Fals yang sudah sering dinyanyikan pada live konsernya sejak tahun 90-an.

0 komentar